News

Gagal Diselundupkan ke Malaysia, 16 CPMI Ilegal Diamankan Satgas Gabungan TNI di Perbatasan Sebatik

Published

on


Nunukan, Kalimantan Utara – Upaya penyelundupan 16 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ilegal ke Tawau, Malaysia, berhasil digagalkan oleh Satgas Gabungan TNI di wilayah perbatasan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Sabtu (5/4/2025). Aksi penyergapan ini dilakukan setelah pengejaran dramatis oleh tim gabungan di dua lokasi berbeda.

Operasi tersebut melibatkan Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Satgas Bais TNI, dan Satgas Intelijen Kodam VI/Mulawarman. Keberhasilan ini berawal dari laporan warga yang mencurigai adanya aktivitas ilegal di Pelabuhan Somel, pelabuhan tidak resmi di Kecamatan Sebatik.

Menanggapi laporan tersebut, Dantim Bais TNI Kapten Inf Sinambela segera berkoordinasi dengan Pasiintel Satgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Lettu Arm Haikal Ibnu Adnin Ashar. Tim kemudian menyusun strategi pencegahan dan melakukan pengintaian di jalur yang dicurigai menjadi lintasan penyelundupan.

Tak lama, dua kendaraan mencurigakan terdeteksi: Toyota Innova hitam bernomor polisi KT 1535 QM dan Toyota Avanza abu-abu bernomor polisi KT 1960 KM, yang ternyata menggunakan pelat palsu DP 1578 LC.

“Kami coba hentikan di Sungai Limau, tapi mereka malah tancap gas,” ujar seorang anggota Satgas, dikutip detikKalimantan, Sabtu (5/4).

Pengejaran pun tak terhindarkan. Toyota Innova berhasil dihentikan lebih dulu di Pos Dalduk Aji Kuning, Jalan Poros Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah. Sementara Toyota Avanza berhasil dicegat di Desa Pasar Minggu, masih di kecamatan yang sama.

“Aksi mereka seperti film laga, tapi kami pastikan tak ada yang lolos,” tambahnya.

Setelah kedua kendaraan diamankan, para penumpang dibawa ke Pos Dalduk Aji Kuning untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya, ditemukan 16 CPMI ilegal yang terdiri dari 14 orang dewasa dan 2 anak-anak. Mereka tidak memiliki dokumen resmi keimigrasian maupun ketenagakerjaan.

Menurut Kapten Inf Sinambela, para CPMI ini berencana diselundupkan ke Malaysia melalui jalur laut menggunakan speedboat.

Dansatgas Pamtas Yonarmed 11 Kostrad, Letkol Arm Gde Adhy Surya Mahendra, menegaskan bahwa keberhasilan operasi ini merupakan bentuk nyata komitmen TNI dalam menjaga perbatasan dan melindungi warga negara dari ancaman eksploitasi.

“Kami tak hanya lindungi wilayah, tapi juga warga negara dari risiko perdagangan manusia. Ini kerja tim yang solid, dengan dukungan penting dari informasi masyarakat,” ujarnya.

Seluruh CPMI ilegal kini telah diserahkan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara untuk proses lebih lanjut.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Exit mobile version