Entertainment
Artis Neng Wirdha, Anak Elvy Sukaesih, Adakan Bukber “Percikers Chantique” di Alzadane

Jakarta, 21 Maret 2025 – Penyanyi dangdut Wirdha Sylvina, yang juga dikenal sebagai putri dari Ratu Dangdut Elvy Sukaesih, mengadakan acara buka puasa bersama (bukber) dengan sahabat-sahabatnya dari masa SMA yang tergabung dalam arisan Percikers Chantique. Acara ini berlangsung di restoran Alzadane, yang dikenal dengan hidangan khas Timur Tengah yang telah disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia.

“Memang sudah lama direncanakan untuk bertemu sambil sekalian memperkenalkan resto Alzadane,” ujar Wirdha saat ditemui di lokasi acara.
Arisan Percikers Chantique sendiri rutin diadakan, meskipun jadwal pertemuan bergantung pada kesibukan masing-masing anggota. “Biasanya bisa dua bulan sekali, tergantung kesibukan,” tambah Wirdha.
Buka puasa bersama ini menjadi tradisi yang terus dipertahankan setiap Ramadan. “Alhamdulillah, setiap Ramadan kami selalu menyempatkan untuk bertemu dan bersilaturahmi,” ungkapnya dengan penuh syukur.
Suasana keakraban semakin terasa dengan hidangan khas Timur Tengah yang disajikan, seperti nasi kebuli, kebab, dan berbagai menu favorit lainnya yang telah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia.
Dengan kebersamaan yang hangat dan penuh makna, acara ini menjadi ajang mempererat tali persaudaraan di bulan suci Ramadan.
Entertainment
Dari Anak Petani yang Pernah Ditentang Orang Tua, Rivel Sumigar Kini Sukses Jadi Konten Kreator dengan 22 Juta Followers

Jakarta – Nama Rivel Sumigar kini bersinar terang di dunia digital. Dengan lebih dari 22 juta followers di TikTok, 3,8 juta di Instagram, 3 juta di Facebook, dan 2,5 juta subscriber di YouTube, pria asal Manado ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan ketekunan mampu mengubah nasib.
Namun, di balik kesuksesan dan senyum ceria dalam setiap videonya, ada kisah perjuangan yang tak mudah. Bernama lengkap Cikel Herman Hendrik Sumigar, Rivel dibesarkan dalam keluarga petani sederhana. Ayahnya wafat saat ia masih duduk di bangku kelas 6 SD, meninggalkan kenangan mendalam dan sebuah pesan yang terus membakar semangatnya.
“Saya anak bungsu laki-laki. Kata-kata terakhir papa soal rumah kami yang belum bisa diperbaiki karena beliau sakit, terus terngiang sampai sekarang,” kenang Rivel.
Meski sempat bekerja sebagai supervisor di perusahaan besar dengan gaji Rp7 juta, Rivel merasa penghasilannya belum cukup untuk mewujudkan mimpinya memperbaiki rumah sang ibu.
“Sisa di tangan cuma Rp1-2 juta. Saya mikir, kapan bisa bangun rumah orang tua?”
Melihat peluang dari para YouTuber, ia mulai menekuni dunia konten kreator. Awalnya, ia hanya mendapat ratusan ribu rupiah per bulan—cukup untuk membeli kuota internet. Tapi Rivel tak menyerah, terus konsisten upload konten selama berbulan-bulan.
Hingga akhirnya, penghasilannya dari YouTube mulai meningkat drastis hingga tembus Rp18 juta per bulan. Dengan penuh keyakinan, ia memilih resign dari pekerjaannya dan pulang kampung ke Manado. Tapi keputusannya justru memicu amarah dari sang ibu.
“Mamah sampai hampir gampar saya. Mereka bilang, ‘Kamu udah dikuliahin susah payah kok malah berhenti kerja?’” cerita Rivel.
Segalanya berubah ketika Rivel menunjukkan pendapatan dari YouTube secara langsung.
“Saya ajak mamah ke bank, tarik uang dari YouTube. Setelah itu, mamah bilang, ‘Kalau kamu yakin ini bisa hasilkan uang, lanjutkan’.”
Kesuksesan Rivel semakin meledak ketika ia mulai membuat konten “mystery box” di TikTok—sebuah konsep di mana orang memilih antara uang tunai atau kotak misteri berisi hadiah atau zonk. Meskipun banyak yang mempertanyakan apakah kontennya asli atau settingan, justru itulah yang membuat videonya viral.
“Di Manado belum ada konten seperti itu. Orang jadi penasaran. Itu yang bikin ramai.”
Seiring popularitas yang meningkat, misi hidup Rivel juga berubah. Dulu demi uang, kini ia fokus berbagi. Salah satu momen yang paling membekas adalah ketika ia bertemu dengan driver ojek online berusia 65 tahun yang hanya meminta Rp500 ribu untuk kebutuhan rumah dan membuat makam istrinya.
“Saya langsung kasih Rp5 juta. Hati saya langsung tersentuh.”
Tak semua momen berbagi ia tunjukkan di media sosial.
“Setelah kamera mati, saya tetap kasih hadiah ke orang-orang lain. Biar semuanya senang dan nggak ada yang iri.”
Kini, dengan penghasilan lebih dari cukup dari berbagai platform digital, Rivel tidak hanya menikmati hasil jerih payahnya, tetapi juga mewujudkan mimpi masa kecilnya—membahagiakan sang ibu dan membawa dampak positif untuk banyak orang.
“Bisa lihat orang tersenyum itu rasanya beda. Nggak semua soal uang, kadang yang bikin bahagia itu ketika bisa bikin orang lain bahagia,” tutup Rivel Sumigar.
(#####)
Budaya
Puteri Anak & Remaja Banten 2025: Ajangnya Anak Muda Banten Tunjukin Prestasi dan Karakter Kece!

Tangerang – Selama dua hari berturut-turut, ajang kece “Puteri-Puteri Berprestasi” digelar buat nyari yang paling siap jadi wakil Banten di ajang Puteri Anak & Remaja Indonesia tingkat nasional. Dari 18 peserta yang udah lolos seleksi ketat selama dua bulan, mereka terbagi dua kategori: anak-anak (9–13 tahun) dan remaja (14–18 tahun). Semuanya punya semangat juang tinggi banget!
“Seharian mereka dikarantina di hotel, ikut kelas-kelas keren buat persiapan tampil di grand final. Hebatnya, materi yang mereka tampilkan itu dipelajari cuma dalam sehari, tapi hasilnya keren banget!” kata Miss Deiby, yang jadi penyelenggara di acara ini.
Yang dinilai? Gak cuma penampilan di atas panggung, tapi juga attitude, wawasan, kedisiplinan, dan pastinya seberapa besar mereka bisa jadi inspirasi. Prinsipnya: 4B – Brain, Beauty, Behavior, & Being inspiring. Dan yang penting, mereka harus punya misi pribadi, bukan cuma ikut-ikutan doang.
“Tahun ini, kita pilih lima pemenang dari masing-masing kategori: juara umum, pariwisata, lingkungan, budaya, dan pendidikan,” kata Derry Dahlan, Founder Puteri Anak & Remaja Indonesia. “Kita gak nyari yang cuma cakep doang, tapi juga punya karakter kuat dan cinta budaya. Cantik itu bonus, tapi karakter dan nilai Pancasila itu wajib!”
Salah satu juri kece, Tika Bisono, yang juga psikolog dan pemerhati budaya, bilang penting banget buat anak-anak muda kenal sama jati diri mereka.
“Anak zaman sekarang boleh jago bahasa Inggris, tapi jangan lupa sama bahasa ibu dan budaya sendiri. Jangan sampai budaya Indonesia hilang!”
Tahun ini juga jadi momen spesial, karena Banten untuk pertama kalinya kirim perwakilan ke tingkat nasional. Harapannya, mereka bisa tampil all out dan bikin bangga di kancah yang lebih besar!
Pemenang Puteri Remaja Indonesia Banten 2025:
- Puteri Remaja Indonesia Banten: Deeandra Al Naila Nugroho
- Pariwisata: Akeela Tsabita Queenaroqisy
- Lingkungan: Zahra Safira
- Budaya: Ghefira Qiana Aqila
- Pendidikan: Nathania Clarinta
Pemenang Puteri Anak Indonesia Banten 2025:
- Puteri Anak Indonesia Banten: Rasheesa Maharayya Dewi
- Pariwisata: Azzahra Fhadilla Yudha
- Lingkungan: Tania Tantra
- Budaya: Shalom Jeanelly
- Pendidikan: Nikita Wilmer Chung Steyz
Acara ini jadi bukti bahwa anak-anak dan remaja Banten gak cuma punya tampang oke, tapi juga otak encer, karakter kuat, dan semangat buat ngangkat budaya bangsa. Siap bersaing, siap menginspirasi!
Entertainment
InJourney Jadikan Film JUMBO Sebagai IP Karya Anak Bangsa

InJourney Jadikan Film JUMBO Sebagai IP Karya Anak Bangsa
MEDIUSNEWS – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney bersama anak usahanya mendukung “JUMBO” sebagai IP (intellectual property) lokal karya anak bangsa di industri perfilman animasi.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, dalam keterangan dikutip pada Sabtu, (19/4/2025), menyampaikan, pihaknya bersama InJourney berkomitmen untuk mendorong industri kreatif Indonesia.
Irene menuturkan bahwa Kemenekraf memiliki serentetan program dalam hal memajukan ekonomi kreatif di Indonesia yang dilakukan dengan berkolaborasi, salah satunya bersama InJourney.
“Kolaborasi menjadi salah satu cara bagi kami dalam mendorong ekonomi kreatif di Indonesia terlebih dalam upaya untuk menciptakan economic value added dan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Irene.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyampaikan, sebagai Holding BUMN di sektor aviasi dan pariwisata, InJourney memiliki peranan sebagai agent of development untuk senantiasa terus mendorong UMKM produk lokal, IP lokal.
Selain itu, InJourney juga mendorong komunitas-komunitas di industri seni dan budaya dalam rangka mendorong penguatan dan pertumbuhan ekonomi kreatif.
“Dengan kekuatan ekosistem di sektor aviasi dan pariwisata yang terintegrasi dari hulu ke hilir, kami mengoptimalisasi aset-aset yang kami kelola,” ujarnya.
Ia menjelaskan, melalui aset-aset tersebut tersebut InJourney memberikan ruang dan wadah bagi industri kreatif dalam berkarya.
“Hal ini kami lakukan dalam rangka mendorong dan menumbuhkan potensi ekonomi kreatif di Indonesia,” kata Maya.
Sejalan dengan hal tersebut, InJourney berkolaborasi dengan Kemenekraf melakukan serentetan program kolaborasi strategis dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
Salah satu kolaborasi tersebut ialah dengan mendukung sektor industri perfilman animasi yakni film animasi JUMBO yang merupakan karya anak bangsa.
Kolaborasi ini diimplementasikan dengan mendukung promosi film JUMBO di lini bisnis InJourney Group, seperti kolaborasi aktivasi dengan menghadirkan karakter JUMBO di Candi Prambanan pada masa libur lebaran.
Karakter JUMBO tersebut juga hadir dalam bentuk balon raksasa setinggi kurang lebih 10 meter serta berbagai aktivitas permainan seru lainnya yang menghibur anak-anak.
Di beberapa bandara yang dikelola InJourney Airports, seperti Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan Bandara Internasional Yogyakarta juga menghadirkan kejutan istimewa bagi para penumpang pesawat.
Kolaborasi dengan Visinema, rumah produksi film JUMBO, menghadirkan sajian visual penuh warna bernuansa film animasi JUMBO lengkap dengan karakter-karakternya.
Selain itu, berkolaborasi dengan InJourney Aviation Servies yang berfokus pada pelayanan kebandarudaraan, dihadirkan pula sarana edukasi melalui reading corner dan zona interaktif bertajuk “Gelembung Cerita” yang memberikan pengalaman perjalanan keluarga khususnya anak-anak jadi lebih berkesan.
Film animasi JUMBO merupakan hasil kolaborasi dari 420 kreator Indonesia yang digarap selama lima tahun sejak 2019. Sutradara sekaligus penulis naskah adalah Ryan Adriandhy menyebut film ini sebagai bentuk dedikasi anak bangsa dan ditujukan untuk memperkuat industri animasi Indonesia.
-
Infotainment3 weeks ago
88% Pengusaha Hotel Siap Lakukan PHK, Zecky Alatas Minta Presiden Prabowo Ambil Langkah Tegas
-
Infotainment3 weeks ago
Aura Selsha: Perjalanan Karier & Perjuangan di Dunia Entertainment
-
News3 weeks ago
Bayar Pajak Kendaraan Cukup Gunakan Fotokopi KTP, Gubernur Jabar Siapkan Aturan Baru Permudah Warga
-
News3 weeks ago
Pemerintah Tunda Pencabutan Moratorium TKI ke Arab Saudi, Ini Kata Ketua Umum Brigade 08 Zecky Alatas
-
News4 days ago
Lantang Suarakan Penolakan Truk Tambang, Emma Rivilla Guncang DPRD Kalsel
-
News3 days ago
Brigade 08 Jawa Barat Nyatakan Dukungan Penuh atas Pembentukan Satgas Anti-Premanisme
-
News2 weeks ago
Presiden Prabowo Minta Sistem Kuota Impor Dihapus, Brigade 08: Langkah Strategis Pro-Rakyat
-
Infotainment3 weeks ago
Aktor Senior Sultan Saladin Hadiri Salat Jenazah Ray Sahetapy di Masjid Istiqlal