Jakarta, 27 Oktober 2025 – Suasana penuh khidmat dan kebersamaan tampak di Masjid Jami Baitussalam, Jalan E1 Cipinang Timur RT 010 RW 011, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, pada Sabtu (25/10). Ratusan jamaah dari berbagai wilayah sekitar memadati masjid dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk mengenang perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan ajaran Islam dan meneladani akhlak mulianya. Acara diisi dengan tausiah oleh KH. Zainuddin Ali Al Ghazali dan Habib Mahdi Al Atos, yang mengingatkan jamaah tentang pentingnya menumbuhkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW tidak hanya dengan ucapan, tetapi juga melalui perbuatan dan pengamalan sunnah beliau.

Dalam ceramahnya, para ulama menyampaikan bahwa peringatan Maulid bukan sekadar seremoni, tetapi ajang memperkuat iman dan memperdalam pemahaman terhadap ajaran Islam. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga aku lebih ia cintai dari ayahnya, anaknya, dan manusia seluruhnya.” (HR. Al-Bukhari)

Turut hadir dalam acara tersebut Andry Kurniawan, Wakil Lurah Cipinang, bersama jajaran pengurus wilayah dan tokoh masyarakat setempat.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Pengurus Masjid Jami Baitussalam, Pengurus RW 011, serta LMK RT 001 hingga RT 012. Berbagai elemen masyarakat bahu-membahu menyukseskan kegiatan yang berlangsung dengan tertib dan penuh makna.

Berikut susunan panitia peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Jami Baitussalam:

Penasehat: KH. Aseli Hasan, MA
Penanggung Jawab: Sumarno, Sujito
Ketua Panitia: Habib Muhammad (Wan Ama)
Wakil Ketua: Muslih
Sekretaris: Darmansyah
Bendahara: H. Imam Subekti

Bidang Acara: H. Muhammad Sholeh
Bidang Humas/Dana: H. Muhammad, H. Junaedi
Bidang Konsumsi: Suyatmi, Hanan, Rosmalina Ambarini
Bidang Keamanan: Abdullah, Adi Suryono
Bidang Perlengkapan: Bambang P., Hari L., Dahnizar

Melalui kegiatan ini, jamaah dan warga sekitar berharap agar semangat Maulid Nabi Muhammad SAW dapat terus hidup di tengah masyarakat sebagai pengingat untuk selalu meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

JAKARTA – Kasus penjarahan rumah artis sekaligus anggota DPR RI nonaktif, Uya Kuya, kembali bergulir. Polres Metro Jakarta Timur hari ini, Jumat (12/9/2025), memanggil penyanyi Sherina Munaf untuk dimintai klarifikasi terkait aksi penyelamatan kucing milik Uya saat insiden terjadi.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Alfian Nurrizal, menjelaskan pemanggilan ini merupakan yang kedua kalinya. “Surat panggilan klarifikasi kedua dijadwalkan Jumat pukul 10.00 pagi,” ujarnya.
Sherina disebut-sebut ikut berperan penting menyelamatkan beberapa kucing Uya Kuya bersama rekannya dan seorang dokter hewan. Namun, ketidakhadirannya pada panggilan pertama sempat menimbulkan pertanyaan besar. “Semoga hari ini bisa hadir agar proses penyidikan lebih lengkap,” tambah Alfian.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, membenarkan Sherina sebelumnya meminta penjadwalan ulang melalui kuasa hukumnya, tanpa memberi alasan detail. “Yang bersangkutan minta dijadwalkan lagi. Untuk kepastian langkah berikutnya, penyidik yang menentukan,” katanya.
Sementara itu, Uya Kuya memastikan seluruh kucing kesayangannya sudah kembali. Melalui unggahan di Instagram, ia menyebut satu per satu kucingnya yang telah ditemukan. “Alhamdulillah Derry sudah kembali, Ara juga, Oreo juga bersama kita, Bella juga, dan Yuki ketemu,” ungkapnya penuh rasa syukur.
Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan 12 tersangka dengan tiga klaster berbeda: penghasutan, penjarahan, dan melawan petugas. Salah satunya diketahui masih di bawah umur dan mengaku hanya ikut-ikutan.
Kehadiran Sherina di tengah kasus hukum yang melibatkan nama besar Uya Kuya ini pun menjadi sorotan publik. Publik kini menanti, apakah Sherina akan memenuhi panggilan polisi kali ini atau kembali absen.

Jakarta — Kreator konten lingkungan Jerhemy Owen bersama WWF Indonesia merayakan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dengan menggelar aksi #WenanamPohon di Papua. Penanaman pohon dilakukan di Jayapura, Raja Ampat, dan Desa Nanggaouw dengan melibatkan komunitas serta masyarakat setempat.

Papua dipilih karena memiliki peran penting sebagai paru-paru Indonesia sekaligus menghadapi ancaman deforestasi, food estate, hingga tambang nikel. Selain untuk menjaga lingkungan, pohon yang ditanam diharapkan dapat mendukung sumber penghidupan warga, khususnya pengrajin kulit kayu di Desa Nanggaouw.

“Aku disambut dengan baik banget oleh warga lokal, dengan pertunjukan adat dan perkenalan budaya serta kerajinan tangan dari kulit kayu,” ujar Jerhemy.

Gerakan Wenanam sebelumnya digelar di Bogor dengan penanaman 10.000 pohon. Ke depan, Jerhemy berencana melanjutkan aksi serupa di berbagai daerah di Indonesia sebagai ajakan bagi generasi muda untuk aktif menjaga lingkungan.